Balai Bahasa Provinsi Maluku Utara beserta peserta kegiatan |
TERNATE, JurnalMalut.com - Dalam memperingati 100 tahun Sastrawan Nasional Ali Akbar Navis yang dikenal dengan sebutan A.A. Navis, Balai Bahasa Provinsi Maluku Utara, melakukan kegiatan diskusi dan lomba teater Karya A. A. Navis, yang berlangsung di Balai Room Bela Hotel Ternate, Kamis (31/10/2024).
“A.A Navis merupakan sastrawan asal Sumatera Barat dan dikenal luas baik secara Nasional hingga Internasional, karya karyapun sangat menginspirasi banyak orang dan masih sanggat relevan dengan perkembangan zaman saat ini.” Jelas Kepala Balai Bahasa Provinsi Maluku Utara, Dr. Arie Andrasyah isa
Menurutnya, Kegiatan ini merupakan kegiatan Nasional yang di selenggarakan oleh seluruh Balai Bahasa di Indonesia dan Acara pembukaannya telah di selenggarakan di Kota Kelahiran A.A. Navis yakni Padang Panjang Sumatera Barat dan Penutupannya akan di adakan di Paris France.
"salah satu karya sastra AA Navis adalah ‘Robohnya Surau Kami’ yang terbit pada tahun 1956, dia merupakan sastrawan yang memberikan kontribusi bermakna sebagai aktor sejarah yang kerap menyampaikan kritik melalui karyanya, baik fiksi maupun nonfiksi" Ucapnya.
Arie menjelaskan peringatan 100 tahun tokoh sastra nasional tersebut bisa memperkokoh peran bahasa dan sastra sebagai sarana pemersatu bangsa.
"Terutama untuk generasi muda umumnya dan para peserta yang mengikuti kegiatan ini diharapkan mengembangkan, melestarikan dan mencintai bahasa dan sastra Indonesia serta mengenal tokoh sastrawan Nasional," katanya.
Lanjutnya, program 100 Tahun AA Navis adalah upaya untuk mengapresiasi penetapan hari lahir salah satu sastrawan terkemuka Indonesia sebagai perayaan internasional oleh UNESCO.
“AA Navis dipandang sebagai salah satu tokoh terkemuka yang membantu membentuk peradaban bersama melalui kontribusinya pada pengayaan budaya untuk pemahaman universal dan perdamaian,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Panitia kegiatan Anjas Moro Wibowo mengungkapkan, di tingkat internasional peringatan 100 tahun tokoh tersebut akan dijadikan pintu masuk untuk memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia kepada publik asing secara lebih luas.
“Program itu juga untuk menggali lebih jauh pemikiran dan karya, termasuk biografi tokoh atau intelektual dari daerah,” tuturnya.
Sekadar diketahui, yang menjadi pemateri dalam diskusi peringatan 100 tahun karya A.A Navis adalah Jainudin M Ari dan Mulia Fitriyati sebagai sastrawan. (Red)